Iin Tri Kusminarni

Saya adalah pengajar tetap di SMA Muhammadiyah 3 Surabaya. Sejak tahun 2000 merantau ke kota pahlawan untuk kuliah di sana. setelah lulus kuliah, saya bekerja d...

Selengkapnya
Navigasi Web
Covid-19 bukan halangan untuk berkarya

Covid-19 bukan halangan untuk berkarya

Meski di rumah saja akibat pandemi covid-19 tak berarti guru hanya diam. Guru masih bisa berkarya dengan melahirkan sebuah buku. Hari ini ( 15 / 05 / 2020 ) mulai jam 13.00 – 15.30 mediaguru mengadakan webinar kelas menulis online satu guru satu buku ( sagusabu ) dalam tiga sesi.

Pelatihan ini diikuti oleh 150 peserta dari seluruh penjuru nusantara melalui aplikasi Zoom.

Narasumber pelatihan ini adalah Eko Prasetyo pemimpin redaksi mediaguru dan Andi Mohammad Yasin instruktur nasional mediaguru .

Pelatihan ini diadakan karena masih banyaknya tulisan guru yang belum layak muat, sehingga hal itu menginisiasi mediaguru mengadakan gerakan sagusabu.

“Mediaguru membuat resolusi menulis, setiap guru ditantang membuat satu buku tunggal dengan deadline satu bulan. Saya harap setelah pelatihan ini semua peserta akan menerbitkan sebuah buku tunggal secara bersama-sama” ujar Andi Mohammad Yasin.

Menulis adalah keahlian yang bisa dilatih dan dipelajari. Menulis bermanfaat untuk berbagi pengetahuan, menuangkan ide, media eksistensi diri dan portofolio kehidupan.

Menurut Andi Mohammad Yasin, guru harus memukan alasan kuat mengapa ia harus menulis. Karena hal itu akan memotivasi untuk terus menggoreskan tinta dalam setiap lembarnya.

Dalam pelatihan ini, peserta akan diajak langsung praktik menulis, dievaluasi, dan didampingi melalui grup whatsapp sampai karyanya terbit.

Pada sesi ini Eko Prasetyo menyampaikan materi tentang tata bahasa. Menurut Eko, materi ini penting karena guru masih sering terpeleset pada dua kasus dalam menulis yaitu kalimat yang masih bertele-tele dan logika bahasa yang kurang tepat. Selain tata bahasa, materi tentang bagaimana membuat tulisan ilmiah, populer, dan syarat membuat judul juga disampaikan.

 

Pada sesi pertama, peserta ditantang untuk membuat tulisan kolom dengan tema pembelajaran di tengah covid-19. Tulisan ini langsung diunggah ke blog gurusiana dan linknya dikirim ke grup whatsapp.

 

Pada sesi kedua saatnya evaluasi tugas, mengetahui plagiarisme, serta membuat sinopsis. Detik-detik menegangkan saat beberapa naskah tulisan peserta ditampilkan, dibedah, dan dimutilasi oleh Eko Prasetyo. Ia menunjukkan kata dan kalimat yang masih bertele-tele kemudian membetulkannya.

“ Jadi deg-deg an, takut jika tulisanku yang dikoreksi karena masih banyak kesalahan” ungkap Tri salah satu peserta pelatihan.

Setelah bedah naskah, peserta diberi tugas lagi membuat sinopsis dari tulisan yang akan dibuat.

Disesi akhir, Eko Prasetyo menjelaskan tentang tahapan menulis, menyusun anatomi buku, prosedur pengiriman naskah, dan penerbitan.   

 

Dirumahajasaatpandemi, 21 Mei 2020

dimuat citizenreporter09/06/2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Benar...Bu

07 Jun
Balas

Ibu marlina ikut sagusabu juga ?

11 Jun
Balas



search

New Post